Tujuan utama dari analisa kecelakaan adalah untuk mengetahui penyebab utama kejadian kecealakaan dalam upaya mencegah terjadinya kembali kecelakaan tersebut. Setiap analisa akar penyebab (root cause) dan proses
pelaporan dari suatu kejadian kecelakaan secara umum di bagi dalam lima tahapan sebagai berikut:
Tahap I. Pengumpulan Data
Pengumpulan
data adalah tahapan yang sangat penting untuk memulai analisis akar
penyebab kejadian kecelakaan. Pengumpulan data harus segera dilakukan
setelah terjadinya kecelakaan untuk memastikan tidak ada data yang
hilang segera setelah terjadinya identifikasi untuk memastikan bahwa
data tidak hilang. Tanpa mengorbankan keselamatan atau pemulihan,data
harus dikumpulkan bahkan selama terjadinya kecelakaan atau incident.
Informasi yang harus dikumpulkan terdiri dari kondisi sebelum,selama,dan
setelah terjadinya;personil yang terlibat (termasuk tindakan yang
diambil);faktor lingkungan,dan informasi lain yang memiliki relevansi
dengan kejadian kecelakaan tersebut.
Tahap II. Penilaian
Setiap metode analisa root cause yang digunakan pasti melalui tahapan berikut:
- Mengidentifikasi masalah
- Menentukan pentingnya masalah
- Mengidentifikasi penyebab (kondisi atau tindakan) sesegera mungkin baik sebelum dan sekitar kejadian.
- Mengidentifikasi alasan mengapa penyebab pada langkah sebelumnya ada,dan menganalisa akar pemyebabnya (alasan yang mendasar dan jika diperbaiki akan mencegah terulangnya kejadian yang sama atau serupa diseluruh fasilitas perusahaan).
Tahap III. Tindakan korektif
Melaksanakan
tindakan-tindakan korektif berdasarkan rekomendasi tahapan sebelumnya
secara efektif untuk mengurangi penyebab dari setiap kemungkinan
terulangnya kejadian kecelakaan dan meningkatkan kehandalan sistem
keselamatan dan keamanan. Penting untuk diketahui dalam merencanakan
tindakan korektif harus berdasarkan hasil analisis root cause yang telah
dilakukan pada tahapan sebelumnya. Tindakan korektif hendaklah
mempertimbangkan tiga faktor utama penyebab kecelakaan yaitu:Working
Condition,Sistem Management dan Human Factor.
Penyebab dasar kecelakaan dapat dikelompokan pada tiga kelompok yang saling berhubungan,yaitu (Heinrich,1980):
- Kebijakan dan keputusan manajemen.
- Faktor personal (pekerja)
- Faktor lingkungan.
Kelompok
pertama adalah kebijakan dan keputusan manajemen,misalnya adalah target
produksi dan keselamatan; prosedur kerja;pencatatan;penugasan tanggung
jawab dan otoritas,dan kepercayaaan;pemilihan
karyawan,pelatihan,penempatan,pengawasan dan pengarahan; prosedur
komunikasi; prosedur inspeksi; peralatan,suplai,dan disain
fasilitas,pembelian dan perawatan;prosedur pekerjaan standar dan
darurat;dan kebersihan dan kerapian.
Kelompok
kedua adalah faktor personal atau pekerja,misalnya adalah
motivasi;keadaan fisik dan mental;waktu reaksi;kepedulian pribadi.
Kelompok
ketiga adalah faktor lingkungan,misalnya adalah
temperatur;tekanan;kelembaban;debu;gas;uap;aliran
udara;kebisingan;pencahayaan;kondisi alami lingkungan (permukaan yang
licin,hambatan,penopang yang tidak baik,benda berbahaya).
Tahap IV. Menginformasikan
Tahapan
ini sangat penting untuk membantu pelaksanaan tindakan korektif guna
mencegah terulangnya kecelakaan. Hasil analisis penyebab kecelakaan
harus dikomunikasikan dan diinformasikan kepada semua stakeholder
seperti pekerja,supervisor dan line manajemen. Sangat disarankan untuk
menjelaskan kepada pekerja yang berhubungan dengan proses terjadinya
kecelakan dan proses serupa secara detil baik melalui daily meeting,news
letter,papan informasi dll. Informasi harus meliputi penyebab dan
proses terjadinya kecelakaan serta tindakan korektif yang akan dilakukan
dan penekanan terhadap keterlibatan mereka dalam mencegah terjadinya
kecelakaan serupa dimasa mendatang.
Tahap V. Tindak lanjut
Tindak lanjut termasuk menentukan apakah tindakan perbaikan telah efektif dalam
memecahkan masalah. Kajian efektivitas sangat penting untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah kejadian tersebut terulang kembali..
memecahkan masalah. Kajian efektivitas sangat penting untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah kejadian tersebut terulang kembali..
Keterlibatan
manajemen dan alokasi sumber daya yang memadai sangat penting untuk
mensukses pelaksanaan tahapan analisa root cause tersebut diatas.
0 komentar:
Post a Comment